Tuhanlah Pembimbingku
Bacaan: Mazmur 143:1-12
143:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku 1 , n berilah telinga kepada permohonanku! o Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, p demi keadilan-Mu! q 143:2 Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar r di hadapan-Mu. 143:3 Sebab musuh telah mengejar aku dan mencampakkan nyawaku ke tanah, menempatkan aku di dalam gelap s seperti orang yang sudah lama mati. t 143:4 Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun u dalam tubuhku. 143:5 Aku teringat v kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan w segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu. 143:6 Aku menadahkan tanganku x kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela 143:7 Jawablah aku dengan segera, y ya TUHAN, sudah habis semangatku! z Jangan sembunyikan wajah-Mu a terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur. 143:8 Perdengarkanlah kasih setia-Mu b kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan c yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku. d 143:9 Lepaskanlah e aku dari pada musuh-musuhku, f ya TUHAN, pada-Mulah aku berteduh! 143:10 Ajarlah g aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! h Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun i aku di tanah j yang rata! 143:11 Hidupkanlah k aku oleh karena nama-Mu, l ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu! m 143:12 Binasakanlah musuh-musuhku n demi kasih setia-Mu, dan lenyapkanlah semua orang yang mendesak aku, o sebab aku ini hamba-Mu! p
Pada tahun 1902, Adeleida Polard, seorang pengajar Alkitab dan pengarang lagu, ingin ke Afrika untuk menjadi misionari di sana. Namun ia mengalami kesulitan karena tidak ada dana yang cukup. Dalam keadaan kecewa, ia sempat mengikuti suatu pertemuan doa. Dalam pertemuan tersebut, ada seorang ibu berkata: “It really doesn’t matter what you do with us, Lord, just have your own way with our lives. Lagu “Have Thine Own Way Lord, tercipta dari kisah ini. Jutaan orang menyanyikan: “Kehendak Tuhan laksanakan.” Kata-kata ini mengilhami Polard, ia mulai merenungkan cerita tentang tanah liat dalam Yeremia 18:3. Sekembalinya malam itu ke rumah, iapun menulis beberapa syair sebelum tidur. Lima tahun kemudian George Stebbin, memberi aransemen pada syair tersebut. Syairnya dalam bahasa Indonesia: “Kehendak Tuhan laksanakan. Ku tanah liat, Kau Penjunan. Jadikan aku sesuka-Mu. Aku menunggu di kaki-Mu.” Lagu ini telah menjadi berkat bagi banyak orang, khususnya dalam mengetahui kehendak Tuhan. Daud sendiri, tentu saja banyak belajar bahwa ia harus bertindak sesuai kehendak Tuhan. Sebagaimana dalam mazmur ini, ia menulis, “Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu…” Mengapa? Karena memang jalan hidup yang benar hanyalah ditemukan sesuai tuntunan Tuhan. Bagaimana mengetahuinya? Baca firman Tuhan. Alkitab merupakan buku penuntun kehidupan yang tepat dan benar. Di dalamnya kita belajar bagaimana orang-orang seperti Nuh, Abraham, Musa, Yosua, Daniel, dan banyak lagi, melakukan kehendak Tuhan. Ibarat sebuah kereta api akan tetap aman ketika berjalan di relnya. Tatkala ia menyerempet keluar, pasti akan celaka.
Kadang-kadang ada kecenderungan kita memaksakan kehendak, seperti seorang menuliskan apa yang diinginkannya pada secarik kertas, lalu minta Tuhan menandatangani. Bukankah seharusnya seperti kertas kosong yang diserahkan kepada Tuhan, minta Dia menulis apa yang Ia mau, lalu ia menandatangani?
Memang tidaklah mudah bagi kita untuk dapat mengikuti kehendak-Nya, namun tentu saja kerinduan kita agar demikian adanya. Kehendak Tuhan selalu indah dan tidak pernah salah. Seharusnya setiap anak Tuhan berkata seperti Daud: Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” (Mazmur 40:9).
Inspirasi: Kehendak Tuhan selalu terbaik, karena Ia lebih tahu siapa dan bagaimana keadaan kita. Posisi kita adalah seperti seorang murid yang mau diajar oleh firman-Nya setiap hari.
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024