Tujuan Hidup
Bacaan: Filipi 3:12-21
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku.” (Fil. 3:13).
Pada suatu hari (di tahun 1980an), saya dan istri mengajak seorang murid (seorang ibu tetangga kami), untuk berkunjung melayani di sebuah Lembaga Pemasyarakatan. Pada saat tiba di depan LP, sang ibu tersebut rupanya agak gemetar ketakutan. Mengapa? Ia terbayang dengan seramnya wajah para napi yang ada di dalam. Namun pada saat pintu gerbang penjara itu terbuka, langsung terlihat di kejauhan ada salib besar di depan gedung gereja LP itu. Maka sekejab hatinya menjadi tenang dan bersukacita, karena apa yang ia lihat, tidak seperti yang ia bayangkan. Justru di tahanan itu, mereka ramah dan sedang dibina untuk melihat ke depan, sehingga ketika mereka bebas nanti, mereka tahu kemana tujuan hidupnya nanti. Dan ibu tetangga kami itu, malah kemudian hari menjadi seorang pengacara (lawyer) yang cukup terkenal.
Paulus sendiri mengakui kehidupan masa lalunya yang jahat dan di luar iman (1 Tim. 1:13), sehingga hidupnya seperti domba tak bergembala. Tetapi setelah ia ditemukan oleh Sang Gembala Agung, hidupnya berubah arah, ia menjadi tahu kemana ia harus bergerak untuk mencapai tujuan. Dulu ia berkeliling ke mana-mana dengan tujuan untuk membasmi kekristenan, malah kekristenan mengubah arah hidupnya ke dalam kekekalan. Roh Kudus membawanya masuk dalam gerakan rohani, untuk menjangkau orang-orang terhilang seperti dia dahulu. Kemudian ia mulai bergerak bersama orang percaya lainnya untuk menjangkau lebih banyak lagi jiwa-jiwa tersesat. Melalui kehadiran misinya, banyak orang boleh mengenal Kristus, khususnya yang ada di kawasan Laut Tengah (Mediteranian), mulai dari Timur Tengah, Asia Kecil, Yunani, Italia, bahkan mungkin Spanyol. Contoh saja, Gubernur Siprus. Tadinya tanpa tujuan yang jelas, ketika mendengarkan Paulus, ia menjadi percaya. Yesus benar-benar memberi hidup bertujuan tatkala Ia berkata: Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yoh. 14:3).
Kita juga sama bukan? Hidup kita yang tadinya ibarat perahu tanpa kemudi, namun kini kita memiliki tujuan hidup yang jelas, bahkan memberitahu orang lain apa sebenarnya tujuan hidup mereka. Pertanyaan Rick Warren dalam bukunya,” What am I here for?” Biarlah menjadi pertanyaan makin banyak orang, yang jawabannya hanya ada dalam Kristus. Ketika orang tahu ke mana arah hidupnya, ia semakin tahu apa yang harus ia lakukan dalam hidup yang singkat ini. Kita sangat bersyukur bila berada pada posisi memperkenalkan Kristus tujuan hidup sejati semua orang.
Inspirasi: Orang yang berjalan bersama Kristus, tak akan punya pilihan lain lagi, kecuali bersama-Nya di jalan yang kekal menuju sorga yang baka.
(LPMI/ Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024