Ukuran

Ukuran

Bacaan: Matius 7 : 2

“…dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu”

Ia sering merasa tidak nyaman berada diantara teman-temannya. Ia selalu merasa tidak cantik dan tidak lebih baik dari teman-temannya. Sampai suatu saat ia mendapati bahwa banyak dari antara mereka yang tidak menaruh perhatian lebih atau menilai berdasarkan penampilan. Pertemanan diantara mereka lebih didasarkan kepada kesamaan hobi dan minat. Rupanya selama ini ketidaknyamanan itu justru muncul dikarenakan ukuran penilaian yang ia bangun sendiri. Tanpa ia sadari, ia sering menilai orang lain berdasarkan penampilan sehingga ia berpikir orang lainpun menilai dirinya berdasarkan ukuran yang ia ukurkan kepada mereka.

Yesus berkata, “…ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Ada orang yang menilai orang lain berdasarkan kekayaan, yang lain menilai berdasarkan prestasi atau pencapaian. Kemudian ukuran tersebut menjadi dasar baginya dalam menilai dirinya, apakah ia cukup baik atau tidak akan didasarkan kepada ukuran yang sama, seperti seberapa kaya atau seberapa besar pencapaiannya. Hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman bahkan merasa tertolak saat berada diantara orang- orang yang menurutnya lebih kaya atau memiliki pencapaian yang lebih darinya. Sementara orang lain bisa jadi tidak melihat atau menilai dari sisi tersebut.

Merubah cara mengukur atau menilai akan menolong dalam melihat segala sesuatu secara tepat dan menghindarkan diri dari perasaan tertolak atau ketidaknyaman yang tidak perlu. Sebagaimana dituliskan dalam 2 Korintus 5:16-17 untuk tidak lagi mengukur berdasarkan penilaian manusia karena siapa yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru. Ciptaan baru di dalam Kristus dengan nilai yang tiada bandingnya yaitu seharga darah Kristus, Anak Allah yang hidup. Penilaian diri yang tepat akan menjadikan hidup bagi Kristus dan memperkenan hati-Nya menjadi tujuan utama di dalam hidup.

(LPMI/Lamroida Silalahi)

share

Recommended Posts