Victory Behind The Cross
Bacaan : Markus 16:1-8
“tetapi orang muda itu berkata kepada mereka, “Jangan takut! Kamu mencari
Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.
Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.” (Mark. 16:6)
Wajah ceria karena begitu sumringah saat menang dalam suatu
pertandingan yang sengit, tak bisa disembunyikan bukan? Namun wajah lesu,
kecewa tak bergairah, juga tak bisa disembunyikan dari mereka yang kalah.
Beberapa saat setelah Yesus mati di salib itu, wajah mereka yang
mengasihi Yesus menjadi begitu kecut tak bersemangat. Harapan hidup serasa
sirna begitu saja, belum lagi kegelisahan dan ketakutan terhadap para
pemimpin Yahudi dan prajurit Romawi, begitu menyesakkan hati. Yesus yang
diandalkan itu seolah tak berdaya dan sulit dipercayai lagi. Mungkin itulah
pikiran para murid dan mereka mengasihi-Nya. Tapi Tuhan yang tahu kapasitas
iman mereka, tidaklah sulit bagi-Nya untuk mendatangkan penghiburan bagi
mereka. Di luar dugaan, Ia menyuruh malaikat-Nya untuk memberitakan bahwa
Yesus telah bangkit seperti yang dikatakan-Nya. Kubur tak dapat menahan dan
menguasai-Nya. Ia berkuasa atas maut. Ia tidak ada di kubur itu. Ia hidup di
tengah-tengah mereka. Ia menaklukkan segala keraguan dan ketidakpercayaan.
Ia menghalau segala bisikan dan intimidasi si Iblis, yang tidak mengakui fakta
kebangkitan itu.
Di dalam sejarah gereja, tidak sedikit cara Iblis memakai banyak pihak
bahwa bukan Yesus yang disalibkan itu, dan berarti bukan Dia yang bangkit itu.
Bukan itu saja, ada ajaran yang menyangkali bahwa Dia tidak mungkin bangkit
dari kematian. Melainkan mayatnya itu dicuri atau disembunyikan para murid.
Menepis berbagai isu miring tersebut, Yesus sendiri harus menampakkan diri
pada para murid-Nya, pada banyak orang, agar mereka yakin bahwa Dia hidup.
Walvoord menulis, “Dalam berbagai penampakan diri-Nya sesudah
kebangkitan-Nya, Kristus cepat dikenal oleh murid-murid-Nya sebagai Orang
yang sama, yang mati dan bangkit kembali. Bila ada keraguan dalam mengenali
Kristus yang bangkit, Alkitab memberi penjelasan khusus. Maria Magdalena,
karena ia sedang menangis, tidak dapat segera mengenali Kristus, dan
mengenal Dia sebagai Tuhannya dari suara-Nya (Yoh.20:16), bahkan walaupun
ia jelas membelakangi-Nya ketika Kristus berbicara kepada-Nya.” Namun saat
ia benar-benar yakin itu adalah Yesus, ia berlari pergi memberitahu para murid.
Sudah pasti senyum sukacita menghiasi wajahnya, karena hatinya dipenuhi
berita kemenangan sorgawi itu. Sekarang, kita sendiri bagaimana? Adakah
Kristus yang hidup itu sudah mengalahkan keraguan, kekuatiran, kecemasan
kita juga? Kita suka menyanyi: “Kumenang kumenang bersama Yesus Tuhan…”
benarkah itu?
Inspirasi: Kebangkitan Kristus yang bukan fiksi tapi fakta sejarah itu,
bukan saja telah membuat orang percaya bercahaya, tetapi juga telah
membuat dunia yang gelap melihat terang-Nya.”
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024