Waspadalah, Kesentosaan Bisa Menjatuhkan Kita
Bacaan: Yeremia 22:18-30
22:18 Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda: “Orang tidak akan meratapi r dia: Aduhai abangku! Aduhai kakakku! Orang tidak akan menangisi dia: Aduhai tuan! Aduhai Seri Paduka! 22:19 Ia akan dikubur secara penguburan s keledai, diseret dan dilemparkan t ke luar pintu-pintu gerbang Yerusalem.”
22:20 Naiklah ke gunung Libanon dan berteriaklah! u Perdengarkanlah suaramu di pegunungan Basan! v Berteriaklah dari pegunungan Abarim, w sebab semua kekasihmu x sudah hancur! 22:21 Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, y tetapi engkau berkata: “Aku tidak mau mendengarkan!” Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, z sebab engkau tidak mau mendengarkan a suara-Ku! 22:22 Semua orang yang menggembalakan b kamu akan dihalau angin ribut, c dan para kekasihmu d akan diangkut tertawan. Pada waktu itu engkau akan menjadi malu dan bernoda e dari sebab segala kejahatanmu. 22:23 Hai engkau yang diam di gunung Libanon, f dan yang bersarang di pohon-pohon aras! Betapa engkau akan mengeluh ketika kesakitan menimpa engkau, kesakitan g seperti yang ditanggung perempuan yang melahirkan! 22:24 “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahkan sekalipun Konya 6 bin Yoyakim, h raja Yehuda, adalah sebagai cincin meterai i pada tangan kanan-Ku, namun Aku akan mencabut engkau! 22:25 Aku akan menyerahkan j engkau ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawamu, ke dalam tangan orang-orang yang engkau takuti, ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, dan ke dalam tangan orang-orang Kasdim. 22:26 Aku akan melemparkan k engkau serta ibumu l yang melahirkan engkau ke negeri lain, yang bukan tempat kelahiranmu; di sanalah kamu akan mati. 22:27 Tetapi ke negeri yang mereka rindukan untuk kembali m ke situ, mereka tidak akan kembali!” 22:28 Adakah Konya n ini suatu benda o yang hina, yang akan dipecahkan orang, atau suatu periuk yang tidak disukai orang? Mengapakah ia dicampakkan p dan dilemparkan ke negeri q yang tidak dikenalnya? 22:29 Hai negeri, r negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN! 22:30 Beginilah firman TUHAN: “Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, s sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil t dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya u tidak akan berhasil duduk di atas takhta v Daud dan memerintah kembali di Yehuda.”
Sentosa adalah “bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan tenteram; atau sejahtera” (KBBI). Acapkali karena segala sesuatu baik-baik saja, atau sentosa, maka seseorang mengabaikan nasehat orang lain, walaupun nasehat tersebut datangnya dari hamba Tuhan. Hari ini kita melihat bagaimana Tuhan melalui nabi Yeremia menegor raja Yoyakim bin Yosia, namun ia mengabaikannya (Yeremia 22:21a “Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: “Aku tidak mau mendengarkan!”).
Yoyakim sangatlah berbeda dengan raja Yoshia (ayahnya) atau raja Daud (moyangnya) yang sangat menghargai para nabi Tuhan, mereka setia mendengar, memperhatikan dan melaksanakan apa yang difirmankan Tuhan melalui hambaNya. Peringatan Tuhan sudah datang ketika raja Yoyakim masih muda, namun ia tidak peduli, sebagaimana tertulis dalam Yeremia 22:21b, “Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!”. Ia malah sibuk membangga-banggakan kerajaannya yang megah daripada mencontoh raja Yosia yang saleh. Akibatnya kita menyaksikan bagaimana raja Yoyakim dan kerajaan Yehuda dihukum Tuhan, bahkan anaknya, Yoyakhin (Konya bin Yoyakim) dibuang ke pengasingan (Yeremia 22: 24).
Hari ini kita diingatkan kembali, agar kita selalu waspada walau kita merasakan segala sesuatunya baik-baik saja. Jangan biarkan diri kita terlena dan terjatuh karena kita sentosa. Kita harus selalu bersiap-siap dan berjaga-jaga, untuk itu kita harus memulainya sekarang juga. Bagi anda yang sudah tua, tidak ada kata terlambat untuk memeriksa apakah diri anda selalu mendengar dan menjalankan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan benar.
Bagi anda yang masih muda, segera latihlah diri anda untuk selalu menghargai hamba Tuhan, dan setia mendengar, memperhatikan dan melaksanakan firman Tuhan, sehingga terbiasa sampai usia tua.
(Pdt. Adhitya CN)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024