We Are In This Together
Bacaan: 2 Korintus 4:1-11
“Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan.” (Kisah para Rasul 16:2-3a)
Saudara-saudari kita tahu benar bahwa sebelum namanya menjadi Paulus namanya adalah Saulus. Kebiasaan dia sebelumnya adalah mencari orang-orang pengikut Kristus untuk dibunuh tapi kemudian dia bertobat dan kemudian menjadi Rasul, memberitakan Injil dimana-mana tempat.
Siapakah Timotius? Dalam suratnya Paulus secara terbuka menjelaskan tentang Timotius dari kecil dia sudah dididik dengan Firman Tuhan oleh ibunya Eunike dan neneknya Louis. Kita tahu Timotius adalah murid atau anak Rohaninya Paulus. Dalam Kisah Para Rasul 16:3 dikatakan Paulus mau supaya Timotius ada dengannya dalam perjalanan Pemberitaan Injil. Dan karena kemurahan Tuhan mereka berdua dipakai Tuhan memberitakan Injil di Korintus (2 Kor 1:1). Paulus dan Timotius ada dalam kebersamaan. Mereka pun ada dalam kebersamaan dengan jemaat-jemaat Korintus.
Di Korintus mereka disangka memalsukan Firman Tuhan dan berbuat licik namun mereka berdua tidak takut berhadapan dengan jemaat korintus justru mereka siap dipertimbangkan oleh semua orang, siap untuk dikoreksi oleh orang banyak dihadapan Allah. Namun luar biasa mereka berdua mendapat kekuatan yang daripada Tuhan. Mereka yang katakan sendiri. (ayat 8,9 “kami ditindas tapi tidak terjepit, kaml dianiaya tapi tidak ditinggalkan, kami habis akal tapi kami tidak putus asa….,”) Mereka berdua tahu betul bahwa yang dilakukan mereka adalah menyampaikan kebenaran dan yang mereka beritakan bukan diri mereka tapi yang mereka beritakan adalah Yesus Kristus yang adalah Tuhan. Mereka adalah hamba. Sebagai hamba tentu siap dikoreksi dan sebagai hamba Tuhan tentunya mereka tidak perlu takut. Inilah kebiasaan Paulus dan Timotius dimana yang mereka lakukan adalah memberitakan Injil tanpa ada rasa takut. Sebab mereka pahami benar bahwa Tuhan memberi terang bercahaya di dalam hati mereka berdua. Bahkan Paulus sudah terbiasa menghadapi berbagai tantangan dalam memberitakan Injil banyak kota-kota yang sudah ia pergi memberitakan Injil dan biasanya dalam kebersamaan dengan jemaat-jemaat ada yang menerima dia dan ada juga yang menolak tapi ini sudah sangat dipahami oleh Paulus.
Inspirasi: Saudara-saudari dalam kebersamaan kita di mana-mana tempat tentu kita akan mengalami situasi atau suasana yang berbeda-beda. Di mana ada yang menerima tapi ada juga yang tidak menerima. Marilah kita sama seperti Paulus dan Timotius dimana dalam kebersamaan kita mau memancarkan Kristus kepada orang yang disekitar karena itu kita mau untuk dikoreksi. Dan kita tidak perlu takut Tuhan akan menolong. Amin
(LPMI/Wilhelmina Mapussa)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024