Yang Direndahkan dan Ditinggikan
Bacaan: Yohanes 9:13-34
Beberapa saat lalu seorang pakar hukum mengomentari seorang Bharada (polisi pangkat terendah) yang mampu beradu argumentasi dengan para advokat layaknya seorang S-3 di sidang peradilan. Sebelum ada kasus tersebut beberapa bulan sebelumnya dia “hanya” polisi biasa. Namun kejadian beberapa bulan belakangan dimana dia diduga “dipaksa” untuk berperan dan kemudian berusaha jujur, telah mentransformasi dirinya. Pembelajaran mendadak itu ternyata memunculkan kemampuan lain yang selama ini tak tampak dalam profesinya. Dalam pertobatannya, Tuhan bisa menyiapkan pekerjaan yang (lebih) baik dan besar dalam rencana-Nya.
Si buta anonim dalam bacaan ini berada dalam rencana besar Yesus. Pertama proses kesembuhannya yang fenomenal, kedua misi pembelaan yang akan dilakukan secara frontal. Keberaniannya saat beradu argumen dengan Farisi, ibarat Daud melawan Goliat. Ini contoh riil dari I Korintus 1: 27-28 tentang yang bodoh dan yang pandai. “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang- orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Kita memang tidak mengerti jalan hidup selanjutnya, bagaimana dia dipakai Tuhan. Tetapi perannya yang unik telah menjadi pelajaran penting bagi jemaat sepanjang jaman. Setidaknya dalam sepenggal hidupnya, sikap dan keberaniannya dicatat oleh Roh Kudus dalam Alkitab.
Siapapun kita, tidak ada jaminan tidak dianggap remeh, direndahkan bahkan dicela. Mari kita belajar dari si buta anonim yang mengalami lawatan Tuhan yang luar biasa dan berani mengambil sikap serta mempertahankan pemikiran yang benar. Dimana pun kita berkarier dan berkarya, tantangan dan persoalan bisa menjadi pijakan untuk tetap bersikap positif dan terus maju. Selamat meneladani keberanian si buta yang anonim. Dalam otoritas dan penyertaan Roh Kudus ada banyak kemustahilan yang bisa kita alami.
Inspirasi: Persoalan besar yang kita lalui bersama Tuhan akan berdampak optimal bagi komunitas kita.
(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024